Menu

Dark Mode
Pilihan Motor Matic Jepang Paling Murah di Pasaran Indonesia Triumph Rocket 3 R, Roadster yang Mesinnya Lebih Besar dari Innova. 7 Jurus Bisa Menghemat Bahan Bakar Kendaraan Mobil Anda Ratusan Unit Aion Y Plus Mendarat di Indonesia, Siap Dikirim ke Tangan Konsumen MotoGP 2024: Paolo Pavesio Menggantikan Lin Jarvis Sebagai Bos Yamaha Racing Lelang 30 Moge Royal Enfield di KPUBC Tanjung Priok

Headline

Tandu Jenazah Sejauh 3 KM: Kisah Keluarga di Jombang yang Tidak Punya Uang untuk Sewa Ambulans

badge-check


Tandu Jenazah Sejauh 3 KM: Kisah Keluarga di Jombang yang Tidak Punya Uang untuk Sewa Ambulans Perbesar

Kehidupan sehari-hari seringkali memberikan cerita-cerita yang memilukan, seperti yang dialami oleh keluarga Paiman, warga Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Mereka terpaksa harus menandu jenazah Paiman sejauh 3 kilometer untuk akhirnya dimakamkan. Keputusan untuk menandu jenazah tersebut diambil karena keluarga tidak memiliki cukup uang untuk menyewa ambulans.

Jenaazah Paiman, yang merupakan seorang warga Desa Jipurapah, meninggal dunia pada Senin (5/8). Keluarga berusaha untuk membawa jenazah tersebut dari Desa Marmoyo ke Desa Jipurapah yang berjarak sekitar 3 kilometer. Namun, keterbatasan ekonomi membuat mereka tidak mampu menyewa ambulans, sehingga mereka sepakat untuk menandu jenazah Paiman dengan menggunakan tenaga mereka sendiri.

Junaedi, menantu almarhum Paiman, menyatakan bahwa keterbatasan finansial menjadi alasan utama dalam memutuskan untuk menandu jenazah. Selain alasan terkait uang, mereka juga harus membuat laporan terlebih dahulu untuk menggunakan ambulans, sehingga keputusan menandu jenazah menjadi solusi yang diambil oleh keluarga. Meskipun sulit, inisiatif tersebut mendapat dukungan dari warga sekitar yang turut membantu dalam proses pemakaman.

Keputusan keluarga tersebut menuai reaksi dari masyarakat setempat setelah video mereka menandu jenazah sejauh 3 kilometer viral di media sosial. Beredar narasi bahwa pihak desa tidak mengizinkan penggunaan ambulans, meskipun Kepala Desa Jipurapah, Hadi Sucipto, membenarkan bahwa almarhum Paiman merupakan warga desa mereka.

Hadi menjelaskan bahwa Paiman saat itu sedang dalam perjalanan untuk berobat ke bidan Desa Marmoyo pada Senin (5/8). Namun, perjalanan tersebut terhenti karena almarhum Paiman ingin singgah di rumah saudaranya. Namun, ketika berada di kamar mandi, almarhum Paiman meninggal dunia secara tiba-tiba. Menurut Hadi, keputusan untuk membawa jenazah dengan cara menandu merupakan permintaan dari keluarga almarhum sendiri.

Kisah keluarga di Jombang yang terpaksa menandu jenazah sejauh 3 kilometer karena tidak memiliki uang untuk menyewa ambulans menjadi cerminan dari kondisi sosial yang masih banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Keterbatasan ekonomi masih menjadi hambatan utama dalam mengakses layanan kesehatan dan pemakaman yang layak. Diperlukan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap individu, tidak peduli latar belakang ekonominya, dapat mendapatkan akses yang sama terhadap layanan kesehatan dan pemakaman yang layak. Mungkin, inisiatif pendirian dana kesehatan atau bantuan sosial untuk pemakaman bagi mereka yang kurang mampu bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi persoalan ini.

Kasus seperti ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah setempat untuk mengevaluasi akses terhadap layanan kesehatan dan pemakaman di wilayah mereka. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk saling membantu sesama, terutama dalam situasi-situasi sulit seperti kisah keluarga di Jombang, sangatlah penting. Dukungan psikososial dan bantuan finansial merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh keluarga-keluarga yang mengalami kondisi yang serupa. Mereka tidak boleh merasa terisolasi dan harus merasa didukung oleh lingkungannya.

Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya kepedulian sosial serta akses yang merata terhadap layanan kesehatan dan pemakaman bagi semua lapisan masyarakat. Saatnya untuk memberikan perhatian lebih kepada masalah-masalah sosial yang masih dihadapi oleh banyak keluarga di Indonesia. Semoga kisah keluarga di Jombang ini dapat menginspirasi upaya-upaya nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu secara ekonomi.

Facebook Comments Box

Read More

7 Jurus Bisa Menghemat Bahan Bakar Kendaraan Mobil Anda

7 September 2024 - 14:43 WIB

Ratusan Unit Aion Y Plus Mendarat di Indonesia, Siap Dikirim ke Tangan Konsumen

6 September 2024 - 23:14 WIB

MotoGP 2024: Paolo Pavesio Menggantikan Lin Jarvis Sebagai Bos Yamaha Racing

6 September 2024 - 22:55 WIB

Dewan Komisaris dan Direksi Sambut 520 Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi

5 September 2024 - 00:18 WIB

Puan Maharani Yakin PDIP Bisa Pertahankan Kemenangan di Jateng

5 September 2024 - 00:08 WIB

Trending on Headline