Ridwan Kamil, yang merupakan bakal calon Gubernur Jakarta, menyatakan bahwa masalah utama yang dihadapi Jakarta adalah kemacetan. Menurut mantan Wali Kota Bandung, masalah ini tidak hanya berkaitan dengan lalu lintas, tetapi juga berdampak pada kesehatan jiwa, polusi udara, dan perekonomian.
Pada acara Indonesia Net Zero Summit 2024 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Ridwan Kamil menyampaikan pandangannya mengenai dampak kemacetan. “Stres akibat kemacetan berdampak pada ekonomi yang boros dan polusi, serta memengaruhi berbagai aspek lainnya,” ujarnya.
Ridwan Kamil juga menegaskan bahwa sebagai calon Gubernur Jakarta, ia telah menyiapkan program dan visi-misi untuk mengatasi masalah ini. Meskipun demikian, ia menolak untuk mengungkapkan rincian program tersebut secara publik dengan alasan belum dipastikan menjadi calon. “Saya akan menjawab pertanyaan itu setelah pasti menjadi calon sesuai keputusan KPU,” ungkapnya.
Dalam keyakinannya, Ridwan Kamil meyakini bahwa program-program yang telah disiapkan untuk warga Jakarta akan diterima dengan baik. Ia juga menyebut prestasinya saat menjabat Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat sebagai bukti komitmen dan track record yang dimilikinya.
Salah satu contoh nyata dari upaya nyata Ridwan Kamil dalam pengelolaan lingkungan adalah kebijakan daur ulang plastik di Jawa Barat saat ia menjabat sebagai Gubernur. “Di Jawa Barat, kami menjadi satu-satunya provinsi yang memiliki program recycling plastik. Botol air mineral yang dijual di minimarket kami daur ulang di Padalarang, menjadi pilot proyek kecil dengan label daur ulang,” paparnya.
Lebih lanjut, Kamil menyinggung pengelolaan sampah di Bali yang direspons oleh Jawa Barat. “Pengelolaan sampah di Bali dikelola oleh Jawa Barat. Apakah ada yang kurang baik dengan kepemimpinan Gubernur Jawa Barat sebelumnya?” tambahnya.