Upacara pemahkotaan Raja Malaysia ke-17 Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim Iskandar (64) berlangsung megah pada Sabtu (20/7) waktu Malaysia. Meskipun Sultan Ibrahim telah naik takhta semenjak Januari 2024, upacara pemahkotaannya baru dilangsungkan belakangan ini.
Menurut aturan kenegaraan Malaysia, raja di Malaysia dipilih secara bergiliran mewakili negara bagian selama 5 tahun. Kali ini, raja yang dipilih berasal dari Johor.
Sultan Ibrahim lahir di Johor Bahru pada 22 November 1958. Ia adalah anak dari Almarhum Sultan Iskandar Sultan Ismail dan Almarhumah Enche’ Besar Khalsom Abdullah. Pendidikan awalnya dihabiskan di Johor Bahru sebelum ia melanjutkan pendidikan di Australia, di Trinity Grammar School. Untuk pendidikan tinggi, Raja Malaysia ke 17 itu menempuh pendidikan di Fletcher School of Law and Diplomacy di Boston, Massachusetts, fokus pada kajian strategis Asia Tenggara.
Selain itu, Sultan Ibrahim memiliki latar belakang militer yang beragam. Ia menempuh latihan di Pusat Latihan Tentera Darat (PULADA) di Kota Tinggi, Johor, serta di Fort Benning, Georgia, Amerika. Ia juga mengikuti latihan Pasukan Khusus Amerika dan Pathfinder, bahkan melakukan 19 lompatan parasut, delapan di antaranya dilakukan pada malam hari, dan akhirnya diangkat sebagai komandan. Pengalaman militer Sultan Ibrahim juga mencakup tugas di Bandung, Jawa Barat, dan perannya sebagai anggota kehormatan Kopassus. Ia juga dikenal sebagai anggota tim Angkatan Laut dan Darat (SEAL).
Selain kesuksesannya di bidang militer, Sultan Ibrahim ternyata juga memiliki minat di bidang otomotif dan hobi memasak. Ia dikenal sebagai seorang tentara yang memiliki kegemaran dalam memasak, menunjukkan sisi lembut dan penuh kreativitasnya di luar dunia militer.
Sultan Ibrahim menikah dengan Permaisuri Johor Raja Zarith Sofiah pada tahun 1982. Pasangan tersebut memiliki enam orang anak, yakni Pemangku Sultan Johor Tunku Mahkota Ismail, Tunku Tun Aminah Maimunah Iskandariah, Tunku Temenggong Johor Tunku Idris Iskandar, Tunku Laksamana Johor Almarhum Tunku Abdul Jalil, Tunku Panglima Johor Tunku Abdul Rahman, dan Tunku Putera Johor Tunku Abu Bakar.
Setelah Sultan Ibrahim naik takhta sebagai Raja Malaysia, anak tertuanya, Tunku Ismail Idris pun resmi dilantik sebagai Bupati Johor sejak 28 Januari 2024 lalu.