Sejarah Panjang dan Fondasi Kuat Persib Bandung
Didirikan pada 14 Maret 1933, Persib Bandung—yang awalnya bernama BIVB dan sekarang dikenal sebagai Persib Bandung kebanggaan sunda—merupakan salah satu klub tertua dan paling bersejarah di Indonesia . Popularitasnya makin tumbuh saat bergabung dalam Perserikatan dan meraih juara pada 1937, serta mengulang kesuksesan di 1961, 1986, 1989–1990, dan 1993–1994
Era transformasi terjadi pada 1994/1995 saat Persib berhasil menjadi juara perdana di era Liga Indonesia, ditandai gol Sutiono Lamso yang menjadi penentu kekalahan Petrokimia Putra . Setahun kemudian, pencapaian mereka diperkuat dengan lolos ke perempat final Liga Champions Asia 1995 Pada 2009, Persib resmi menjadi klub profesional lewat manajemen PT Persib Bandung Bermartabat . Gelar nasional kembali datang pada 2014 (ASI Liga Indonesia), dan disusul kemenangan Piala Presiden 2015
Dominasi di Era Modern: Juara Liga 1 Berturut-turut
Persib kembali tampil impresif pada musim 2023/2024 dengan gelar Liga 1, di bawah pelatih Kroasia Bojan Hodak. Mereka menang agregat 6–1 atas Madura United di final dua leg . Musim berikutnya, 2024/2025, sukses dipastikan lebih awal saat Persebaya gagal mengejar, menandai dua gelar beruntun dan menyamai total empat trofi liga
Musim 2024/2025 makin mengukuhkan mental pemenang Persib: final dua leg, menang 3–0 di Bandung dan 3–1 di Bangkalan. Penyerang David da Silva jadi top skor dengan 30 gol
Stadion dan Atmosfer di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)
Kandang utama Persib saat ini adalah Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang diresmikan 2013 dengan kapasitas sekitar 38.000 penonton . GBLA juga dikenal sebagai saksi euforia Bobotoh saat merayakan gelar bergengsi, termasuk pawai di Bandung setelah juara 2025 .
Sebelumnya, Stadion Si Jalak Harupat kerap digunakan, terutama saat GBLA tak tersedia .
Bobotoh: Suporter Fanatik dan Inspiratif
Tak lengkap bicara Persib tanpa menyebut Bobotoh—basis suporter yang dikenal fanatik dan loyal . Nama “Bobotoh” berasal dari bahasa Sunda berarti ‘orang yang memberi semangat’, tepat menggambarkan dukungan mereka di stadion .
Beberapa kelompok suporter utama adalah Viking Persib Club, Northern Wall, Frontline Boys, dan Bomber . Mereka tak sekadar hadir di tribun, tapi aktif dalam kegiatan sosial—donor darah, penggalangan dana, hingga mendukung UMKM lokal .
Rivalitas Klasik: Indonesian El Clásico & Derby Bandung
Persib punya rival abadi, Persija Jakarta, dalam yang dikenal sebagai Indonesian El Clásico—salah satu derby paling bergengsi di Asia. Statistik menunjukkan sejak 1994, Persib unggul 12 kali dari total 52 pertemuan .
Selain itu, Derby Bandung antara Persib dan Persikab (kabupaten) juga sering terjadi, meski kini jarang. Persib mencatatkan rekor bagus di derby ini, termasuk kemenangan 5–0 pada 2002 .
Komitmen pada Talent Development dan Digital Engagement
Akademi Persib aktif membina pemain muda dengan fasilitas profesional dan pelatih berkompeten. Banyak lulusannya kini memperkuat tim utama dan juara di level nasional .
Di era digital, Persib juga unggul. Mereka memiliki aplikasi mobile resmi untuk berita, toko merchandise, dan tiket online. Selain itu, akun media sosial Persib aktif memberikan konten live, kuis, dan kulik di balik layar .
Menatap Masa Depan: Tantangan dan Peluang
Persib telah berdiri lebih dari satu abad dengan filosofi “Maung Bandung”. Namun tantangan tetap ada: mempertahankan konsistensi performa, memungkinkan regenerasi pemain melalui akademi, dan menjaga hubungan positif dengan Bobotoh.
Ikhtiar Persib dalam membangun klub profesional, pengembangan digital, dan hubungan dengan suporter membuatnya siap bertahan di puncak sepak bola nasional dan regional.
Penutup
Persib Bandung kebanggaan sunda bukan hanya legenda di lapangan, tapi juga simbol identitas masyarakat Jawa Barat. Sejarah panjang, gelar prestisius, dukungan fanatik Bobotoh, stadion megah, serta komitmen terhadap regenerasi dan digitalisasi menjadikan Persib sebagai klub modern dan berintegritas. Dengan dua gelar berturut-turut, semangat Maung Bandung terus bersinar—sebagai inspirasi bagi sepak bola Indonesia.