Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya berencana untuk pensiun setelah selesai masa kepemimpinan era Presiden Jokowi, akhirnya kembali menerima tugas di pemerintahan Presiden Prabowo. Hal ini menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis pada Senin (20/10).
Sebelumnya, Luhut beberapa kali menyatakan niatnya untuk pensiun setelah masa kepemimpinan Presiden Jokowi berakhir. Namun, ia kemudian ditunjuk dan dilantik oleh Prabowo sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Melalui unggahan resmi di akun Instagram-nya, Luhut mengungkapkan alasan menerima tawaran tersebut. Ia menyebut bahwa permintaan untuk membantu Prabowo sudah disampaikan sejak pertemuan mereka pada 21 Juli 2024. Pada malam harinya, keduanya juga menghadiri Gala Dinner Akabri.
Dalam unggahan tersebut, Luhut mengatakan bahwa sebelum mengakhiri sambutannya, Prabowo meminta izin kepada istri Luhut untuk “memperbolehkan” suaminya menerima tanggung jawab baru di posisi yang baru. Istri Luhut pun hanya bisa tersenyum lebar sebagai tanggapan. Luhut juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tantangan perekonomian yang cukup kompleks, mulai dari masalah pangan, transisi energi, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), perubahan iklim, hingga dinamika geopolitik.
Sementara itu, Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan dan mendapat sambutan meriah di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ia tiba di kantor tersebut menggunakan kebaya kutu baru putih pada Senin (21/10). Kedatangan Sri Mulyani langsung disambut ramai oleh ratusan pegawai di lobby Kementerian Keuangan. Tak hanya itu, Sekretaris Jenderal Kemenkeu, Heru Pambudi, juga memberikan buket bunga kepada Sri Mulyani sebagai tanda selamat datang.
Selain Sri Mulyani, tiga Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) yakni Suahasil Nazara, Thomas Djiwandono, dan Anggito Abimanyu juga disambut dengan hangat di kantor Kemenkeu. Suahasil juga menyatakan bahwa akan ada diskusi lebih lanjut untuk mendetailkan pembagian tugas ketiga Wamenkeu.
Kedatangan kembali Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani ke jajaran pemerintahan mendapat perhatian yang besar dari masyarakat. Sebagai dua tokoh yang memiliki pengalaman dan kapabilitas yang mumpuni dalam bidangnya masing-masing, kehadiran keduanya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan perekonomian dan keuangan Indonesia. Kedua figur ini juga diharapkan dapat membawa sinergi dan kolaborasi yang kuat dalam menjalankan tugas-tugasnya di tengah dinamika pembangunan dan kondisi global yang terus berubah. Diharapkan pula, dengan kepemimpinan mereka, kemajuan dan stabilitas ekonomi Indonesia dapat terus terjaga, sehingga negara dapat meraih pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang.
