Kopi cold brew telah menjadi salah satu inovasi terbesar di industri kopi dalam beberapa tahun terakhir. Metode penyeduhan yang menggunakan air dingin memberikan hasil yang unik dan berbeda dari kopi pada umumnya. Namun, belakangan ini, penelitian terbaru telah mengungkap kemungkinan kontaminasi bakteri dalam cold brew.
Studi yang dilakukan oleh University of Georgia menyorot potensi pertumbuhan bakteri patogen dalam minuman kopi yang diseduh dengan teknik cold brew. Penelitiannya fokus pada keberadaan bakteri dalam minuman dingin dan menemukan bahwa kopi cold brew dapat mengandung empat patogen umum yang terkait dengan penyakit bawaan makanan: E. coli, salmonella, Bacillus cereus, dan Listeria monocytogenes.
Dalam studi ini, para peneliti dengan sengaja memasukkan keempat jenis bakteri tersebut ke dalam cold brew. Hasilnya, mereka menemukan bahwa bakteri-bakteri tersebut mampu bertahan hidup dalam cold brew selama 12 hari. Hal ini tentu memunculkan kekhawatiran, terutama bagi para pelaku usaha kopi, seperti pekerja di coffee shop, yang dihawatirkan tidak mampu menjaga kebersihan dan keamanan cold brew yang mereka sediakan.
Kekhawatiran ini juga ditujukan kepada para ‘barista rumahan’ yang mencoba membuat cold brew di lingkungan mereka, di mana standar kebersihan dan pengendalian bakteri mungkin tidak seketat di industri kopi profesional. Dalam kontrasnya, penyeduhan kopi dengan air panas memiliki kemungkinan lebih rendah untuk terkontaminasi bakteri karena tingkat keasamannya yang tinggi dan suhu air yang mampu membunuh bakteri.
Menurut Angela Parra, seorang asisten peneliti pascasarjana di Pusat Keamanan Pangan University of Georgia, air mendidih yang digunakan untuk menyeduh cold brew merupakan salah satu bentuk pengendalian suhu terhadap bakteri. Kurangnya pengendalian serta tingkat keasaman yang rendah dalam cold brew memungkinkan pertumbuhan bakteri.
Namun demikian, Parra juga menyatakan bahwa para pencinta cold brew tidak perlu khawatir berlebihan. Jika cold brew diseduh dan disimpan dengan benar di dalam lemari es, kemungkinan pertumbuhan bakteri dalam minuman dingin tersebut menjadi sangat rendah. Kontaminasi biasanya terjadi selama proses penyeduhan kopi, terutama jika bahan-bahan yang digunakan terkontaminasi atau area penyeduhan tidak bersih.