Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait permasalahan anggaran untuk upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang disebut membengkak. Menurutnya, hal tersebut menjadi wajar mengingat upacara tahun ini digelar di dua lokasi, yaitu Jakarta dan IKN.
Sebelumnya upacara hanya di satu lokasi, namun karena adanya transisi, maka pada tahun ini upacara diadakan di dua lokasi, ungkap Jokowi kepada wartawan di JCC, Jakarta, Jumat (9/8).
Jokowi juga menjelaskan bahwa kenaikan anggaran tersebut sejalan dengan peningkatan biaya penyelenggaraan upacara. Anggaran untuk upacara tersebut diambil dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), namun tidak dijabarkan secara spesifik mengenai jumlah anggaran yang disediakan untuk penyelenggaraan upacara peringatan HUT ke-79 RI di kedua tempat tersebut.
Sebelumnya, Mensesneg Pratikno telah mengungkapkan adanya potensi peningkatan anggaran peringatan HUT RI tahun ini karena dilaksanakan di dua tempat, yaitu di IKN dan Jakarta.
Selain itu, meningkatnya harga sewa mobil dan penginapan juga turut berkontribusi terhadap kenaikan anggaran pada peringatan hari kemerdekaan RI di IKN. Hal ini disebabkan oleh kehadiran sejumlah tamu undangan VVIP dan VIP, sehingga hotel berbintang di daerah tersebut menjadi pilihan utama.
Salah satu informasi yang sempat tersebar adalah rencana pemerintah untuk menyewa 1.000 unit mobil di IKN, termasuk mobil Alphard dengan biaya sewa mencapai Rp 25 juta per unit. Namun penjelasan terkait hal ini kemudian dibantah oleh istana, yang menyatakan bahwa para tamu undangan akan diangkut menggunakan bus.
Tidak hanya itu, biaya penginapan di IKN juga diketahui cukup tinggi. Salah satunya adalah tarif sewa kamar di Swissotel Nusantara yang saat ini berkisar antara Rp 4,8 juta hingga Rp 8 juta per malam. Sementara tarif sewa fasilitas presidential room mencapai angka Rp 20 juta per malam.
Swissotel Nusantara sendiri merupakan hotel bintang 5 yang saat ini menjadi satu-satunya hotel di IKN. Kehadirannya menjadi penting mengingat peringatan HUT RI yang akan diselenggarakan di lokasi tersebut.
Transisi dari penyelenggaraan upacara HUT RI yang dulunya hanya di Jakarta menjadi dilaksanakan di dua tempat seakan membawa dampak yang signifikan terhadap perencanaan dan biaya penyelenggaraan tersebut. Peningkatan anggaran yang diakibatkan oleh transisi tersebut menggarisbawahi pentingnya pengaturan dan perencanaan yang matang terkait peringatan hari kemerdekaan bagi sebuah negara. Diharapkan, adanya transparansi yang lebih detail terkait anggaran untuk penyelenggaraan upacara bendera di masa mendatang, sehingga dapat meminimalisir kontroversi terkait pengeluaran yang mungkin dinilai tidak efisien. Integrasi antara efisiensi pengeluaran dan kemeriah upacara menjadi hal yang penting untuk diperhatikan guna mencapai keseimbangan yang sesuai.