Jembatan gantung yang nyaris putus di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya ditutup oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat. Jembatan tersebut biasa digunakan warga dan pelajar untuk menyeberang dari Desa Neglasari ke Desa Bantarpanjang atau sebaliknya, melintasi Sungai Cikaso.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat, Rizgianto, menyatakan bahwa penutupan jembatan dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari berbagai pemberitaan media massa. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat masyarakat melintasi jembatan dengan cara bergelantungan di pelat besi rangka jembatan.
Menurutnya, penutupan jembatan dilakukan setelah pihaknya meninjau lokasi untuk melakukan upaya penanganan sementara, sambil menunggu pembangunan kembali jembatan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi secara permanen. Rencananya, akan dibangun jembatan sementara agar bisa diakses oleh masyarakat, khususnya para pelajar.
Diketahui bahwa jembatan tersebut sudah berusia lima tahun. Kerusakannya diyakini disebabkan oleh banjir bandang Sungai Cikaso pada akhir Juni 2024. Jembatan gantung ini terbuat dari pelat besi dan tali baja, memiliki panjang 40 meter dan lebar 1,7 meter.
Keberadaan jembatan tersebut sangat vital bagi warga sebagai akses penyeberangan, mempersingkat waktu, dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, jembatan ini menjadi penghubung dua desa untuk keperluan pendidikan, berdagang, menyalurkan hasil panen, bekerja, dan lainnya.
Rizgianto juga mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan sementara akan dilakukan dengan hasil swadaya masyarakat setempat bersama dengan koordinasi dari Pemkab Sukabumi, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi, serta warga sekitar. Pembangunan jembatan darurat ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan saat warga menyeberangi sungai.