Tren kendaraan listrik tidak hanya terjadi di industri otomotif, namun juga di industri pendukungnya. Hankook Tire, perusahaan ban global, memperkenalkan lini produk ban Smart City AU06 khusus untuk truck and bus radial (TBR). Ban ini sebenarnya sudah diperkenalkan pada tahun 2022 lalu dan kini sudah hadir di Indonesia. Ban ini khusus digunakan oleh perusahaan TransJakarta untuk armada bus listrik mereka sejak awal 2024. Ban berukuran 275/70R225 AU06 ini menawarkan performa yang lebih baik dari segi umur pakai dan efisiensi energi dibandingkan dengan ban TBR konvensional.
Keterlibatan Hankook Tire dalam transportasi publik listrik merupakan upaya mendukung tujuan emisi rendah karbon melalui elektrifikasi transportasi umum. TransJakarta, sebagai salah satu sistem transportasi terbesar di Indonesia dengan 1,3 juta penumpang harian, menjadi mitra strategis yang penting bagi Hankook Tire. Presiden Direktur PT Hankook Tire Sales Indonesia, Yoonsoo Shin, menyatakan bahwa kerja sama dengan TransJakarta merupakan langkah yang signifikan dalam mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Ahmad Juweni, National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia, menjelaskan bahwa bus listrik membutuhkan ban khusus karena torsi yang jauh lebih besar dibandingkan bus konvensional. Torsi yang tinggi ini memerlukan daya cengkeram ban yang sangat kuat untuk menghindari risiko selip, terutama saat membawa beban berat mengingat bus listrik menggunakan baterai penggerak.
Menurut Ahmad, setelah digunakan selama sekitar 6-7 bulan di salah satu armada TransJakarta, perkiraan umur pakai ban Hankook Smart City AU06 mencapai 20 hingga 40 persen lebih panjang dibandingkan dengan ban konvensional. Keunggulan ini berkat desain pola tapak blok yang rigid dengan area kontak yang lebih lebar, yang membantu mendistribusikan tekanan secara merata sehingga ban lebih tahan terhadap keausan dan deformasi. Selain itu, bus listrik biasanya lebih berat dibandingkan bus biasa, sehingga memerlukan ban yang kuat, seperti yang terlihat dari spesifikasi Indeks Beban dan Ply Rating yang lebih tinggi.
Hasil pengujian di Pusat Hankook Korea menunjukkan bahwa Smart City AU06 memiliki hambatan gulir 18 persen lebih rendah dibandingkan dengan ban TBR konvensional Hankook berkat pola alur berbentuk Z pada sisi kanan dan kiri tapak ban, yang dirancang untuk mengurangi kebisingan saat ban bersentuhan dengan jalan. Bagian tengah tapak dilengkapi dengan knurling atau pola-pola kecil yang dirancang untuk meningkatkan daya cengkeram ban dalam kondisi basah maupun kering.
Selain itu, ban ini juga mampu mendukung penghematan energi dibandingkan ban konvensional, berkat teknologi alur “saklar” dan lapisan permukaan dengan desain pola gelombang tiga dimensi. Ban Smart City AU06 dirancang untuk mendukung operator bus dalam mencapai efisiensi operasional.
Menurut Ahmad, dengan umur pakai yang lebih panjang, operator bus dapat mengurangi frekuensi penggantian ban, yang pada akhirnya menekan biaya operasional dan perawatan. Efisiensi energi yang ditawarkan oleh ban ini juga membantu mengurangi konsumsi energi, sejalan dengan upaya menekan biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas.
Saat ini, ban Smart City AU06 sudah tersedia di jaringan distributor Hankook Indonesia, dengan layanan konsultasi dan panduan perawatan untuk memastikan kondisi ban tetap optimal sebelum digunakan.
Hankook Tire bertujuan untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman dengan ban yang selalu dalam kondisi terbaik. Selain itu, Hankook Tire juga mendukung langkah pemerintah Indonesia menuju transportasi yang ramah lingkungan dan berkomitmen menghadirkan solusi ban unggul, efisien, dan berkelanjutan bagi pengguna jalan di Indonesia.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan ban khusus untuk bus listrik memiliki dampak yang signifikan dalam hal performa, efisiensi, dan penghematan biaya. Sektor otomotif, terutama dalam hal transportasi publik, dapat terus mengembangkan teknologi dan inovasi untuk mencapai tujuan emisi rendah karbon dan mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh kendaraan. Hal ini menjadi langkah penting dalam mendukung transportasi yang ramah lingkungan di masa depan.