Pembalap MotoGP legendaris, Marc Marquez, telah menjadi arti sejati dari kata “kecelakaan”. Berdasarkan laporan terbaru dari Speedweek, Senin (14/10/2024), Marquez telah mengikuti 186 balapan utama MotoGP dan mengejutkan dunia dengan memecahkan rekor, di mana jumlah kecelakaannya melebihi jumlah balapan yang diikutinya, mencapai 212 kali.
Musim ini tampaknya menjadi periode yang sulit bagi Marquez, karena ia harus menyerahkan gelar “raja kecelakaan” kepada pendatang baru MotoGP, Pedro Acosta. Dalam debutnya di MotoGP, Acosta mencatatkan 22 kecelakaan, lebih banyak satu dari Marquez yang tercatat 21 kecelakaan di musim ini.
Kecelakaan parah yang dialami Marquez di Jerez pada tahun 2020 merupakan salah satu momen mengerikan karirnya. Kecelakaan tersebut mengakibatkan patah tulang humerus kanannya, namun secara mengejutkan, Marquez kembali mengendarai motor MotoGP hanya lima hari setelah cedera tersebut. Keputusan ini banyak dipertanyakan, tetapi tidak dapat disangkal bagaimana keberanian dan tekad Marquez telah membantunya meraih delapan gelar dunia, enam di antaranya diraih di MotoGP.
Banyak yang menganggap gaya agresif dalam berkendara yang diterapkan Marquez cocok dengan karakteristik motor Honda yang dikendarainya. Namun, data kecelakaan Marquez di tahun 2024 bersama Ducati menunjukkan bahwa asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar.
Berikut adalah data kecelakaan Marc Marquez berdasarkan jumlah Grand Prix per tahun:
– 2013: 18 Grand Prix; 15 kecelakaan
– 2014: 18 Grand Prix; 11 kecelakaan
– 2015: 18 Grand Prix; 13 kecelakaan
– 2016: 18 Grand Prix; 17 kecelakaan
– 2017: 18 Grand Prix; 27 kecelakaan
– 2018: 19 Grand Prix; 23 kecelakaan
– 2019: 19 Grand Prix; 14 kecelakaan
– 2020: 1 Grand Prix; 2 kecelakaan
– 2021: 14 Grand Prix; 22 kecelakaan
– 2022: 12 Grand Prix; 18 kecelakaan
– 2023: 15 akhir pekan Grand Prix (Sprint dan GP); 29 kecelakaan
– 2024 (hingga Jepang): 16 akhir pekan Grand Prix (Sprint dan GP); 21 kecelakaan
Data kecelakaan di atas memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa sering Marquez mengalami kecelakaan setiap musimnya. Tren kecelakaan Marquez cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun, dengan tahun 2017 dan 2023 menjadi puncak kecelakaan yang signifikan.
Dalam setiap kecelakaannya, Marquez sering kali menunjukkan keuletan dan kegigihan yang luar biasa untuk bangkit kembali, namun hal ini tidak mengurangi fakta bahwa angka kecelakaannya menciptakan catatan yang mencengangkan di dunia MotoGP.
Sebagai seorang pembalap yang sangat dihormati dan berpengalaman, Marquez pastinya telah menarik perhatian banyak pihak dalam hal keselamatan berkendara di MotoGP. Kecelakaan yang dialami oleh seorang pebalap dengan kredibilitas Marquez dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak-pihak terkait, termasuk regulator balap dan produsen motor, untuk terus meningkatkan aspek keselamatan dalam olahraga balap ini.
Kecelakaan yang terus menerus dialami oleh Marquez juga harus menjadi perhatian bagi rekan-rekan pebalap lainnya dan para penggemar MotoGP. Hal ini dapat dijadikan pelajaran akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam mengejar kecepatan di lintasan balap.
Dengan identitasnya yang sudah sangat melekat di dunia MotoGP, Marquez juga memiliki tanggung jawab tidak hanya terhadap karir dan prestasinya, tetapi juga terhadap kesadaran akan keselamatan yang harus dijunjung tinggi dalam olahraga balap ini.
Melalui momen-momen kecelakaannya yang menegangkan, Marquez memberi kesempatan bagi dunia MotoGP untuk terus berupaya meningkatkan keselamatan dan kewaspadaan, sehingga setiap pembalap dapat menikmati olahraga ini dengan penuh semangat dan tanpa harus meninggalkan keamanan sebagai prioritas utama.
