Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memberikan tanggapannya terkait komentar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengenai kondisi PKB. Cak Imin menanggapi dengan menyebutkan bahwa yang sebenarnya rusak adalah Yahya dan Saiful, bukan PKB.
Dalam akun pribadinya, @cakiminNOW, pada hari Minggu (4/8), Cak Imin menulis, “Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU? Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB. Emang siapa lu..,”. Ia menegaskan pandangannya terhadap komentar Gus Yahya dan Gus Ipul, serta menunjukkan ketidaksenangan terhadap penilaian mereka terhadap PKB.
Cak Imin juga menambahkan, “Anda sopan, kami segan, kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite..,”. Hal ini menunjukkan sikap tegasnya terhadap kritik yang diterimanya dari pihak PBNU.
Ia juga membantah pernyataan bahwa PKB ibarat mobil rusak, seperti yang dianalogikan oleh Gus Yahya di Unissula, Semarang, pada hari Sabtu (3/8). Cak Imin menyatakan bahwa pada Pemilu 2024, PKB justru berhasil menorehkan prestasi yang diakui oleh semua pihak.
“Kita syukuri keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun. Upaya Yahya dan Saiful dalam Pemilu justru membuat perolehan PKB meningkat tajam,” kata Cak Imin. Hal ini menunjukkan keyakinannya terhadap pertumbuhan PKB meski dihadapkan pada kritik keras dari pihak PBNU.
Pada pemilu 2019, PKB meraih 16.115.655 suara, dan mendapat 68 kursi di parlemen. Hasil ini meningkat sebesar 0,92% dari hasil pemilu sebelumnya. Pada pemilu 2024, PKB kembali meraih perolehan kursi terbanyak semenjak partai ini berdiri pada tahun 1999. Data ini menunjukkan bahwa PKB terus berkembang meskipun dengan berbagai tantangan yang dihadapinya.
Sementara itu, di Unissula, Gus Yahya mengibaratkan PKB sebagai mobil yang rusak dan harus ditarik kembali ke pabrik. “Gini ya, itu kan kemarin ada Toyota, itu produksi mobil, sudah dilempar ke pasar, sudah laku. Ternyata ada kesalahan sistem di mobil itu,” ujar Gus Yahya.
“Maka ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya,” jelas dia. Analogi tersebut menunjukkan pandangan Gus Yahya terhadap kondisi PKB dan upaya untuk memperbaiki situasi yang dianggapnya bermasalah.