Presiden Amerika Serikat Joe Biden dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan pada Rabu (17/7). Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kondisi kesehatannya, terutama dalam konteks kampanye politik yang sedang berlangsung. Kabar tersebut muncul tak lama setelah Biden menyatakan pertimbangan untuk membatalkan pencalonannya jika dokter mendiagnosisnya dengan kondisi medis serius. Sebagai seorang politikus Demokrat berusia 81 tahun, Biden telah mempersingkat perjalanan kampanyenya ke Las Vegas dan langsung terbang ke rumahnya di Delaware untuk melakukan isolasi mandiri.
Dalam penanganan pelaporan kasus ini, Biden menyatakan bahwa ia merasa baik dan akan mengasingkan diri sampai pulih, sambil terus bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan demi rakyat Amerika. Kejadian ini tentu saja memengaruhi jalannya kampanye presiden, terutama karena Biden terpaksa membatalkan pidatonya di depan serikat pekerja, yang merupakan momen penting dalam upayanya untuk terpilih kembali. Selain itu, isu-isu lain seperti tampil buruknya dalam debat pertama pemilu AS dan desakan dari beberapa anggota Partai Demokrat untuk mundur dari pencalonan juga menjadi sorotan dalam konteks ini.
Menurut juru bicara Biden, Karine Jean-Pierre, capres tertua AS itu telah mendapatkan vaksinasi dan ‘booster’. Saat ini, Biden sedang mengonsumsi obat Paxlovid, dan tetap akan menjalankan tugas kantornya secara penuh selama isolasi. Namun, dokter Gedung Putih, Kevin O’Connor, menyatakan bahwa Biden mengeluh menderita pilek, batuk, dan “malaise umum”. Walaupun gejala yang dialami masih termasuk ringan, hal ini tetap menimbulkan kekhawatiran akan kondisi kesehatannya, terutama mengingat usianya yang sudah mencapai 81 tahun.
Implikasi politik dari kondisi kesehatan Biden ini juga tidak bisa diabaikan. Sebelumnya, Biden telah menjadi sorotan karena tampil buruk dalam debat pertama pemilu AS, serta menghadapi desakan dari beberapa anggota Partai Demokrat untuk mundur dari pencalonan. Inisiatif lain yang berpengaruh adalah isu percobaan pembunuhan terhadap Trump yang berpotensi mengambil suara Partai Demokrat. Hal ini semakin mempersulit jalannya kampanye Biden.
Di sisi lain, ada pernyataan dari Presiden serikat pekerja untuk pekerja Latin Unidos, Janet Murguia, yang menyampaikan kekecewaannya karena Biden tidak dapat bergabung dengan mereka dalam suatu acara. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Biden dalam berbagai kegiatan kampanye politik menjadi kunci bagi dukungan yang diperolehnya. Dalam wawancara sebelumnya, Biden pernah menyatakan bahwa jika dokter menyampaikan kondisi medis serius yang dialaminya, ia akan mempertimbangkan untuk membatalkan pencalonannya sebagai presiden. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan kampanye Biden jika kondisi kesehatannya terus memburuk, dan bagaimana hal ini akan memengaruhi dinamika politik di Amerika Serikat.
Sejauh ini, Biden menolak mundur dan menyalahkan kegagalan debatnya. Walaupun tampak lelah dan bingung karena flu dan jet lag yang parah, ia tetap bersikeras untuk melanjutkan perjuangannya. Namun, tokoh Demokrat paling terkenal, Perwakilan Adam Schiff dari California, telah memberikan desakannya agar Biden memberikan posisinya kepada orang lain. Hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran serius mengenai kemampuan Biden untuk mengalahkan Donald Trump pada bulan November nanti.
Dalam konteks kesehatan dan politik, kondisi Biden yang positif COVID-19 turut memengaruhi dinamika politik di Amerika Serikat. Implikasi politik dari kondisi kesehatannya menjadi sorotan utama, terutama dengan berbagai tekanan dan desakan yang ia hadapi sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, akan menjadi penting untuk melihat bagaimana Biden bisa mengatasi tantangan ini dan sejauh mana hal ini memengaruhi peluangnya dalam pemilu presiden mendatang. Selain itu, kekhawatiran akan dampak kesehatan jangka panjang dari COVID-19 turut menjadi perhatian yang harus dicermati dalam konteks ini. Dukungan dan pemahaman masyarakat terhadap kondisi kesehatan seorang pemimpin juga menjadi faktor kunci dalam sebuah kampanye politik, dan hal ini akan menjadi bagian penting dalam rencana Biden untuk memenangkan pemilihan presiden mendatang.
