Satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina, Rashida Tlaib, menarik perhatian saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS (DPR dan Senat) di Washington DC, pada Rabu (24/7) waktu setempat.
Tlaib menyuarakan protes terhadap kehadiran Netanyahu dengan membawa poster bertuliskan War Criminal alias “Penjahat Perang” dan Guilty of Genocide atau “Bersalah atas Genosida”. Selain itu, dia juga mengenakan keffiyeh, syal yang menjadi simbol perlawanan Palestina.
Dalam pernyataan di akun X, Tlaib menegaskan bahwa dia tidak akan pernah mundur dalam menyampaikan kebenaran kepada pihak yang berkuasa. Dia juga mengecam tindakan pemerintah Israel yang dianggap melakukan genosida terhadap rakyat Palestina, sambil menegaskan bahwa Palestina tidak akan terhapuskan.
Selain itu, Tlaib juga memberikan sorotan terhadap aksi massa anti-Netanyahu di luar gedung kongres yang juga dikenal dengan Capitol. Dia menyatakan solidaritas dengan semua orang yang turut serta dalam aksi protes di luar gedung kongres tersebut.
Sebelumnya, Tlaib telah menyerukan penangkapan terhadap Netanyahu dan memprotes undangan kepada Netanyahu untuk berpidato di depan Kongres AS. Dia menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang yang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Tlaib juga mengecam keputusan para pemimpin dari kedua partai yang mengundang Netanyahu untuk berpidato di Kongres AS.
Selama pidato Netanyahu di Kongres AS, dia mendapat standing ovation dan tepuk tangan meriah, termasuk dari anggota kongres lainnya. Namun, Tlaib tetap berdiri dengan kacak pinggang sambil mengangkat poster bertuliskan “Bersalah atas Genosida” sebagai bentuk protesnya.
Tlaib juga menggambarkan kehadiran Netanyahu yang mendapat sambutan meriah di Kongres AS sebagai “menjijikkan”.
Sebelumnya, diperkirakan bahwa Tlaib akan absen saat Netanyahu berpidato di Kongres AS. Namun, ternyata dia hadir sambil membawa poster protes yang menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap kehadiran Netanyahu.
Netanyahu dalam pidatonya di Kongres AS menyuarakan dukungan anggota parlemen AS terhadap perang Israel di Gaza dan juga menyampaikan rencana “deradikalisasi” Gaza pasca perang.
Kehadiran Netanyahu di Kongres AS menjadi bahan demo bagi ribuan pendukung Palestina yang turut berunjuk rasa di luar gedung Capitol dan di tempat menginapnya Netanyahu di Hotel Watergate.
Senator Bernie Sanders dari Vermont juga mengecam kehadiran Netanyahu dengan menyatakan bahwa sejak perang di Gaza dimulai, tercatat setidaknya 39.000 warga Palestina tewas dan 89.000 lainnya luka-luka. Sanders menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang dan menekankan bahwa dia seharusnya tidak berpidato di depan Kongres.